Kementerian Pemuda serta Berolahraga (Kemenpora) mengkritik pengelolaan semi final leg pertama Piala AFF 2016 oleh Persatuan Sepak Bola Semua Indonesia (PSSI) yang dalam praktiknya nyatanya disusupi oleh praktek percaloan.
"Kami akan mengonfirmasi langsung ke PSSI. Kami tidak pandang bulu walau Ketua PSSI itu seseorang Jenderal," tutur Deputi IV Bagian Penambahan Prestasi Kemenpora Gatot Dewa Broto di muka seputar tiga beberapa puluh pengagum timnas di pelataran luar Kemenpora, Jakarta, Jumat.
Beberapa pengagum tim nasional Indonesia itu mendatangi Kemenpora karena sedih tidak memperoleh ticket semi final leg pertama Piala AFF 2016 Indonesia menantang Vietnam yang ditandingkan di Stadion Pakansari, Cibinong, Jawa Barat.
Baca Juga : KA Tawang Alun dan Harga Tiket KA Tawang Alun
Gatot meneruskan, Kemenpora begitu prihatin dengan ada pendapat praktek percaloan dalam penjualan langsung ticket fisik ("off line"), spesial kelompok tiga di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat. Menurutnya, reformasi sepak bola itu bukan hanya mengenai bagaimana masukkan bola ke gawang, tapi juga melakukan perbaikan manajemen termasuk juga masalah ticket.
Bila permasalahan ticket saja tidak beres, lanjut Gatot, PSSI tidak butuh repot mengobral mengenai prestasi. "Ticket ini kan bukan masalah tempo hari sore, bukan permasalahan baru. Semestinya permasalahan calo itu dapat diatasi. Jangan pernah ticket itu bergentayang an di calo," papar Gatot.
Dia juga memohon PSSI melakukan perbaikan komunikasi dengan pengagum sepak bola nasional. Bila berlangsung persoalan seperti ticket yang merugikan beberapa orang, PSSI semestinya ada serta memberi konfirmasi langsung.
Gatot menyatakan pihak Kemenpora tidak ingin percaloan ini selalu berulang, ditambah lagi Indonesia sesaat lagi ditempatkan pada pergelaran besar, Asian Games 2018, yanh diadakan di Jakarta serta Palembang.
Baca Juga : Jadwal KA Tawang Alun dan KA Tawang Jaya
Praktek calo memang berlangsung pada penjualan ticket semi final leg pertama semi final Piala AFF 2016 Indonesia menantang Vietnam yang ditandingkan di Stadion Pakansari Cibinong, Bogor.
Mereka manfaatkan peluang sesudah PSSI serta pihak penyelenggara lokal akan memutus jual 10.000 ticket kelompok tiga seharga Rp100.000 perlembar berbentuk fisik ("off line"), sesudah penjualan dari skema daring ("on-line") sering alami masalah.
Pada sudah sempat menjumpai satu orang calo di seputar tempat penjualan ticket saat dia berlaga serta mengakui jual ticket seharga Rp225.000. Walaupun dihargai lebih dari 2x lipat harga normal, ticket itu cukuplah laris dibeli calon pemirsa pertandingan timnas.
Diluar itu, seseorang disangka calo ticket semi final leg pertama Piala AFF 2016, tertangkap tangan punya 12 lembar ticket laga itu. Pria paruh baya bernama Wahyudi itu jual tiketnya dengan harga Rp250.000.
Walau sebenarnya, dalam pertemuan dengan beberapa pewarta, Kamis (1/12), PSSI telah mengatakan pembelian ticket kelompok tiga di GBK mesti memasukkan KTP atau SIM serta optimal pembelian empat ticket untuk satu orang, untuk hindari praktek calo.
Baca Juga : Harga Tiket KA Tawang Jaya dengan Jadwal KA Tawang Jaya
Jelas saja itu membuat sedih beberapa ratus calon konsumen ticket di Stadion Gelora Bung Karno. Mereka yang datang dari beberapa daerah mesti ikhlas melawan fakta 10.000 ticket kelompok tiga seharga Rp100.000 mesti habis kurun waktu seputar dua jam sesudah loket di buka pada 08.00 WIB.
PSSI serta pihak panitia penyelenggara memang menyiapkan 10.000 lembar ticket spesial kelompok tiga yang di jual dengan fisik ("off line") di pintu utara Stadion Gelora Bung Karno, Senayan.
Panitia penyelenggara sendiri menyiapkan ticket dengan tiga kelompok yakni VIP/kelompok satu dengan harga Rp300 ribu, kelompok dua Rp200 ribu serta kelompok tiga Rp100 ribu. Untuk VIP, penyelenggara menyiapkan 1.500 ticket. Kelas dua ada 4.000 ticket serta kelas tiga 21.000 ticket. Tidak hanya "off line", ticket juga di jual dengan daring lewat situs kiostix.com.
No comments:
Post a Comment