Tuesday, March 20, 2018

Pola Lama Kapal Pengangkutan Ikan

Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia menyarankan supaya alur operasional armada pengangkutan ikan nasional dihidupkan sekali lagi untuk memecahkan problem bahan baku industri pengalengan ikan yang semakin kronis.

Ketua Harian Asosiasi Pengalengan Ikan Indonesia (Apiki) Ady Surya menyebutkan Indonesia sesungguhnya mempunyai alur operasional pengangkutan ikan yang baik pada saat kemarin. Alur itu memakai kapal pengangkut ikan berbendera Indonesia tanpa ada pembatasan ukuran serta alih muatan ikan di dalam laut (transshipment) domestik.

Dia merekomendasikan supaya ukuran kapal pengangkut ikan tidak sekali lagi dibatasi maximum 150 gros ton. Perubahan ketetapan juga akan menghidupkan kembali armada pengangkutan ikan nasional yang sebenarnya lebih mencukupi pada saat kemarin.

Ady mengatakan, sebelumnya pembatasan ukuran berlaku mulai Januari 2016, kapal pengangkut ikan sampai 300 GT bebas mengangkut ikan dari beragam ruang penangkapan ikan (fishing ground) ke pusat-pusat pemrosesan. Kapal-kapal itu beberapa besar dioperasikan oleh swasta nasional.

Tetapi mulai sejak Surat Edaran No D. 1234/DJPT/PI. 470. D4/31/12/2015 mengenai Pembatasan Ukuran GT Kapal Perikanan pada Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP)/Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI)/Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) yang diteken Dirjen Perikanan Tangkap waktu itu Narmoko Prasmadji, pemerintah tidak sekali lagi memberi perpanjangan izin pada kapal pengangkut ikan memiliki ukuran diatas 150 GT.

Diluar itu, transshipment yang umum didunia jadi cara usaha penangkapan ikan paling efektif sebaiknya tidak dilarang, sepanjang ikuti regulasi serta dilaporkan. Pemerintah juga memiliki hak meletakkan pengawas diatas kapal hingga kesibukan alih muat terdaftar serta terawasi dengan baik.

" KKP sesungguhnya dapat merampungkan sendiri problem logistik ikan ini bila kapal pengangkut Indonesia dapat diatur dengan baik operasionalnya untuk mensupport suplai chain. Kapal angkut ikan ini izinnya KKP yang mengeluarkan, ingin sebesar apa pun. Mengapa kita ribut masalah kekuasaan di instansi beda? " kata Ady.

Menurutnya, bila alur operasional itu dibangkitkan kembali, KKP tidak butuh tergantung pada program tol laut atau mengulas berulang-kali langkah turunkan tarif angkut ikan memakai container berpendingin (reefer container) dari lokasi timur ke barat.

Ady mengatakan paling tidak lima faedah yang bisa dipetik bila alur pengangkutan ikan yang dahulu ada lama dikembalikan.

Pertama, masalah ketersediaan bahan baku serta kualitas bisa dikerjakan. Alur kemitraan dengan nelayan setempat juga jalan. Pasalnya, pengurusan surat izin kapal pengangkut ikan (SIKPI) mempersyaratkan info kepala dinas perikanan setempat, dimana kapal pengangkut beroperasi. Surat itu menjelaskan juga daftar nelayan yang berpartner dengan yang memiliki kapal angkut berpartner.

Ke-2, kapal pengangkut yang telah menyimpan ikan dari nelayan partner juga akan kembali pada pangkalan atau menurunkannya di kantong-kantong industri. Kapal itu membayar retribusi pada pemerintah daerah sebagai tempat penangkapan.

Ke-3, rencana transshipment juga akan melindungi kwalitas ikan waktu didaratkan hingga penuhi kwalifikasi industri serta export.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Wilis - Harga Tiket KA

Ke-4, transshipment juga penuhi kriteria pasar yang memerlukan ketertelusuran (traceability). Dengan hal tersebut, pasar Eropa tidaklah perlu sekali lagi mencemaskan asal-muasal ikan yang di tangkap memakai kapal kecil karna sudah didaftar serta dicatat oleh pengawas pelabuhan.

Ke-5, transshipment dengan kemitraan nelayan juga akan menghemat mengkonsumsi BBM. Dia berikan deskripsi, bila 5 kapal penangkap ikan beroperasi tanpa ada transshipment dengan saat melaut satu minggu, jadi keseluruhan juga akan ada 40 perjalanan pulang serta pergi dalam satu bulan. Bila transshipment dikerjakan, jadi keseluruhan cuma juga akan ada 10 perjalanan pulang serta pergi dalam satu bulan. Dengan hal tersebut, 75% pemakaian BBM bisa dihemat.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Awu

" Susunlah tata kelola hulu yang memanglah dlm kendali. Logistik container juga akan dapat semuanya. Kemampuan itu berada di tangan Bu Susi Menteri Kelautan serta Perikanan. Kita dapat memecahkan problem classic, kemampuan armada angkut nasional janganlah dikecilkan. Begitu, volume angkutnya besar, cost transportasi enteng, daya saing bahan baku kita lebih tinggi, " tutur Ady.

Apiki merekam utilitas industri pengalengan ikan nasional sekarang ini cuma 25% dari kemampuan terpasang. Kemampuan terpasang industri pengalengan tuna/cakalang 365. 000 ton per th., sedang pengalengan sarden/makarel 235. 000 ton per th..

No comments:

Post a Comment