Friday, February 9, 2018

Danau Toba Sambut Wisatawan Kapal Pesiar

Pemerintah sudah mengambil keputusan tujuan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke lokasi Danau Toba, Propinsi Sumatera Utara, pada 2019 beberapa satu juta orang. Untuk mensupport tujuan itu, Pemerintah menyiapkan aksesibilitas yang ideal sampai ke beberapa lokasi wisata.

Hal tersebut diawali dengan pengoperasian ruas tol Bandara Kualanamu-Tebing Tinggi yang disebut sisi dari jalur tol Kualanamu-Parapat, pada Oktober 2017.

Menurut Direktur Industri Pariwisata serta Kelembagaan Kepariwisataan Tubuh Otorita Pariwisata Danau Toba M Rommy Fauzi, sekian waktu lalu, jalur tol Bandara Kualanamu-Parapat juga akan dituntaskan dengan pembangunan ruas tol dari Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, yang juga akan diawali pada 2018 serta diinginkan usai pada 2019.

Pembangunan jalan tol ini untuk mempersingkat saat tempuh dari Bandara Kualanamu ke Parapat jadi pintu masuk paling utama ke lokasi pariwisata Danau Toba, dari empat jam jadi sekitaran dua jam, dan mensupport kunjungan wisatawan yang memakai kapal cruise serta kapal pesiar dari pelabuhan Kuala Tanjung, di pantai Timur Sumatera Utara, ke Parapat.

Terkecuali pembukaan jalur baru, pemakaian jalur yang telah ada, seperti jalur kereta api Medan-Pematang Siantar, juga akan ditingkatkan dengan menambahkan rangkaian kereta baru kelas eksekutif.

Menurut Rommy, rangkaian kereta api baru juga akan di kirim pada th. 2018, serta setelah itu juga akan selekasnya dioperasikan 2 x satu hari.

Untuk menyimpan kendaraan bermotor yang ingin masuk ke Pulau Samosir lewat Pematang Siantar, juga akan ditambah pelabuhan feri di dua tempat, yaitu di Ajibata-Ambarita serta Tigaras-Simanindo.

Hadirnya dua pelabuhan feri ini juga akan menaikkan yang telah ada sekarang ini dari Ajibata ke Tomok, yang dilayani dua kapal dengan kemampuan keseluruhan sekitaran 70 mobil. Kapal feri yang dikelola swasta ini pada keadaan puncak berlibur umumnya dioperasikan 24 jam satu hari.

Dengan parallel kemampuan serta kwalitas service bandara Silangit di Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, juga selalu ditingkatkan. Pada akhir November 2017 Presiden Joko Widodo resmikan Bandara Silangit jadi bandara internasional, serta ketika itu Presiden memohon supaya landas picu bandara itu diperpanjang dari 2. 650 mtr. jadi 3. 000 mtr. supaya pesawat berbadan lebar dapat mendarat.

Tubuh Otorita Pariwisata Danau Toba sudah lakukan pendekatan-pendekatan pada beberapa maskapai penerbangan domestik serta asing supaya buka penerbangan segera dari Kuala Lumpur Malaysia serta Singapura ke Silangit dengan reguler.

" Kami mengharapkan Garuda dapat melayani penerbangan Singapura-Silangit dengan reguler mulai Februari (2018), " kata Rommy.

Terkecuali jarak yang lebih dekat, penerbangan ke Silangit dari dua negara tetangga itu dinilai lebih efisien karna segera ke jantung pariwisata Danau Toba. " Di mana sekali lagi dapat diperoleh tempat wisata yang indah serta nyaman cuma dengan penerbangan 45 menit sampai satu jam? " tuturnya, memperbandingkan penerbangan ke Kualanamu lebih jauh di banding ke Silangit.

Sepanjang 2017 diprediksikan 300. 000 penumpang yang dilayani Bandara Silangit, biasanya penumpang domestik, tetapi dengan dibukanya jalur internasional juga akan mendorong masuknya wisatawan asing.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Dobonsolo

Untuk mensupport mobilitas wisatawan dari Bandara Silangit menuju Pulau Samosir, sudah dibuat jalur feri yang menghubungkan Muara ke Nainggolan serta dari Balige ke Oanan Runggu. Diluar itu, mulai sejak akhir 2017 juga sudah ada angkutan reguler Damri dari Silangit ke Pematang Siantar, untuk melayani konektivitas lewat Parapat, yang menginginkan menuju Tomok atau Tuktuk.

Untuk yang menginginkan ke Samosir lewat Tele, sembari nikmati keindahan perbukitan serta Danau Toba dari ketinggian, dapat sesaat berkunjung di Menara Pandang Tele. Jalur ini dapat di nikmati dengan baik karna jalanannya telah diperbaiki serta diperlebar.

Sesaat di Pulau Samosir, mulai sejak 2017 sudah dikerjakan perbaikan serta perluasan jalan lingkar Samosir jadi enam mtr. dengan susunan aspal " hotmix ", yang menurut Bupati Samosir Rapidin Simbolon, juga akan selesai pada 2018.

Untuk memanjakan wisatawan, hotel serta restoran disuruh untuk tingkatkan kwalitas service, baik perbaikan fisik (perbaikan) ataupun service pada tamu.

Di lokasi Samosir, Perhimpunan Hotel serta Restoran Indonesia (PHRI) setempat telah mengajak anggotanya untuk merenovasi hotel, terlebih yang dibuat medio th. 1970-an, untuk sesuaikan dengan tuntutan wisatawan saaat ini, umpamanya perbaikan kamar serta toilet, menambahkan service koneksi internet lewat jaringan wifi, dan kebersihan serta keindahan hotel keseluruhannya.

Menurut Ketua PHRI Samosir Annette Horschmann, pemberdayaan tempat tinggal kebiasaan Batak jadi homestay (tempat tinggal penginapan), jadi antisipasi terbatasnya daya tampung hotel pada keadaan puncak, adalah jalan keluar paling baik, karna dapat berikan faedah dengan segera untuk orang-orang.

Baca Juga : Harga Tiket Kapal Sirimau

" Bila orang-orang peroleh faedah, mereka akan dengan segera ikut melindungi serta pelihara keberlanjutan pariwisata Danau Toba, " tuturnya, sembari memberikan kalau pemakaian tempat tinggal kebiasaan jadi homestay mempunyai potensi besar, terkecuali karna mempunyai nilai artistik serta kultural yang tinggi, sekarang ini banyak tempat tinggal kebiasaan yg tidak ditempati sekali lagi karna beragam argumen, diantaranya ditinggal merantau.

No comments:

Post a Comment